a g n e s | b u l a t
Hari ini masih libur pergantian semester. Hari kemerdekaan bagi gue. Dalam arti, gue bisa tidur sampai siang. Hahaha. Namun, niat itu harus dibatalkan karena gue punya misi yang lebih penting. Gue harus pergi ke Kem Chicks Kemang bersama adik untuk berburu roti pesanan nyokap.

Setelah sampai di Kem Chicks, ular di perut gue mulai huru-hara minta di kasih makan. Jadilah gue dan adik memesan makan siang sebelum memulai aktifitas belanja.
Sambil menunggu pesanan datang, gue menghampiri stand roti. Mata gue meneliti berbagai macam roti yang ada di sana. Dan....pesanan nyokap gue nggak sepenuhnya ada.

Gue : "Mas, Bagel-nya mana?" *Bagel itu jenis roti*
Mas2 : "Oh...Habis..."
Gue : "HAH?"
Mas2 : "Beli besok aja, dek...besok ada."
Gue : "*ngedumel pelan..*....Saya sudah dari kemarin ke sini, dan bagelnya nggak ada...."
Mas2 : *menatap gue, iba* "Kalau mau...kamu tunggu 1 jam... dibuat dulu Bagelnya."
Gue : *sumrigah* "Boleh! PESEN 10 YAH MAS! Terus pie apelnya 3... Terus, ini fruit pie ya? minta 1 deh..."

Semua pembuat kue yang ada di stand tersebut langsung melihat gue, takjub.

Mas2 : "Sepuluh?"
Gue : "Eh, 15 aja deh. 3 cheese Bagel, sisanya Plain Bagel."

Para pembuat kue itu masih melihat gue, semakin takjub.
Kebetulan ada mbak-mbak yang nawarin sample jus jeruk. Dia tampak tertarik dan ikut nimbrung. Ia bertanya dengan hati-hati...

Mbak2 : "Sehari makan 3 ya?"
Gue : "Hehehe...Yah kurang lebih. Makan 3 aja bisa abis dalam hitungan menit. Ini juga beli banyak biar nggak bolak-balik dari bekasi ke sini.... Capek, macet boo..."
Mbak2 : "Jauh juga dari Bekasi.Emangnya di bekasi gak ada bagel?"
Gue : "Nggak ada tuh...makanya ke sini. Hehehe.
Mbak2 : *manggut2* "Lo pada jualan Bagel di bekasi aja noh!"

si Mbak2 ngomong ke penjual roti sambil cengengesan, dibalas tawa oleh para pembuat roti itu.

Percakapan dengan mbak-mbak itu berlanjut dengan menyenangkan. Dia ngasih gue sample jus jeruk yang rasanya segar. Walaupun gue minta maaf karena akhirnya nggak beli Jus yang harganya selangit itu, dia cuma geleng-geleng dan bilang, "Nggak apa...Ini biar seger aja. Soalnya Jus untuk sample-nya masih banyak..."
Terus kita ngobrol, dan dia ngasih sample yang lain lagi. Baik banget deh si mbak. Gue jadi tau macam-macam jus jeruk yang di jual di Kem Chicks.

Setelah menyelesaikan makan siang, Bagel gue sudah selesai dipanggang. Yes! Bagel paling enak kalau baru keluar dari oven. Rasanya kenyel-kenyel gimana gituu..

Mas-mas pembuat roti itu juga memberi gue bonus beberapa cheese Bagel, gratis. Senangnya hatiku. Bakal jadi pelanggan tetap deh di sana. Hehehehe..
Labels: 0 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Setiap orang punya cara yang berbeda untuk mengisi waktu senggangnya. Begitu juga saya. Mengisi sore hari dengan secangkir teh dan cemilan.

Awalnya, saya menyukai perpaduan sandwich (sebagai cemilan) dan teh. Kemudian menu makanan beralih ke kue Tart. Saya tidak bertahan lama dengan kue Tart, kejunya membuat berat saya melambung dan pipi saya terlihat hampir meledak. No no....

Suatu hari, saya ikut mama ke kem chicks, kemang Jakarta Selatan. Ia mau membeli Pai Apel kesukaanya. Lalu, ia juga membeli roti yang bernama, Bagel. Memang mirip donat, tapi percaya deh...Ini bukan donat.
Saya tertarik dan mencoba 1 Plain Bagel. Secara fisik, bagel itu sebesar telapak tangan saya, luarnya kering dan berwarna coklat. Teksturenya padat dan kenyal. Rasanya? Bikin gigi dan gusi saya merinding. Enak!
Saya meminta mama untuk membeli beberapa buah lagi untuk dibawa pulang.

Untuk penyimpanan, saya menyimpan bagel di dalam kantong kertas. Lalu dimasukkan ke dalam lemari es.
Oh ya, waktu saya mencoba memakan bagel itu lagi. Ceritanya kan baru dikeluarin dari lemari es. GRAUK! Rasanya gigi saya mau retak! Keras banget bok!

Ternyata Bagel tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu. Saya mencipratkan sedikit air di atasnya, kemudian menghangatkan roti tersebut dengan oven selama 1 menit supaya rotinya terasa lebih lembut. Yummyyy...
Sedihnya, belum ketemu tempat yang jual Bagel selain Kem chicks nih di Jakarta... :(
Ada yang tahu?
Labels: 2 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Begini ceritanya...

Menjelang Ujian Akhir Semester, pelajaran fotografi mengharuskan mahasiswa untuk melakukan foto model dengan tema Glamour.

Gue langsung menghubungi model yang biasa gue pake untuk portfolio gue dan mengatur jadwal pemotretan. DONE!

Nah, ketika gue lagi asyik ngaca di kamar bonju, tiba-tiba ada yang nyeletuk, "Nes..lo jadi model foto kita aja ya?"
Mendengar hal tersebut, gue merasa senang karena gue (agak) narsis, sekaligus takut.
Kenapa gue takut?

Pertama, dosen udah menegaskan agar mahasiswa menggunakan model yang cantik, minimal kaki jenjang dan tidak pendek kayak gue. (...gue mah jauuuhhhdari kriteria itu!)
Kedua, gue itu fotografer...bukan model...
Ketiga, kaki gue kekar kayak lobak.....gak bagus kalau di foto.... :(

Rasanya gue pingin nolak, takut nilai mereka pada jelek gara-gara pake gue sebagai model. Namun, tatapan mematikan bonju yang meminta gue jadi model.....membuat gue luluh...lantak...berantakan....

Kira-kira tatapan bonju kayak gini lah...
Bagaimana mungkin gue bisa nolak!! AAAA!!


Hari Selasa tanggal 8 Juli 2010, gue, Bonju, Mery, Dika dan Clarisa pergi ke PIK untuk sesi pemotretan.
(Saat itu, Clarisa yang kebetulan baru turun dari shuttle bus, langsung dimasukin ke mobil.. ternyata gue bakat jadi penculik..)

Jujur aja, gue orangnya nggak tahu jalan. Masa muda gue kebanyakan dianter oleh Pak Supir sehingga gue nggak pernah ngafalin jalan. Gue cuma bisa mempercayakan perjalanan saat itu pada Mery yang mengaku tahu jalan.

Setelah setengah jam kendaraan gue bergulir di tol, kami tiba di persimpangan jalan...
Arah ke kiri ke .....(gak tau gue lupa)
Arah ke Kanan ke TOL BANDARA SOEKARNO HATTA...

Gue : "Mer, ke kanan apa kiri?"
Mer : "Kiri, Nes..."
Clarisa : *rame sendiri*
Gue : "Lo yakin, Mer?"
Mer : "Yakin..."

Gue pilih jalur kiri..

Mer : "NES KE KANAN NES, BANDARA SOEKARNO HATTA!!!"
Gue : "HAH SERIUS LO? TERUS GIMANA?"

Masa iya gue lanjutin jalan terus yang gue sendiri nggak tahu itu kemana...

Gue ngeliat ke belakang... jalanan kosong...
Gue langsung ngerem mendadak, lalu dengan heroiknya mengarahkan persneling ke huruf R.... yang berarti MUNDUUUUUURRR !!

Ngeeeeeeeeeeeeennng.....

Untung gue gak nabrak mobil box...

Untung nggak ada polisi, jadi gue nggak ditilang....

Untung gue diberi kesabaran menghadapi Mery yang susah membedakan kanan dan kiri.....
HAHAHA

Sampai di PIK, kita foto-foto...
Sempat trganggu oleh gerimis yang berubah menjadi hujan deras.

Jam 7 malam, kita memutuskan untuk pulang ke Dormitory kita di Gading Serpong.


Spoiler for Dormitory

Sesampainya di Dormitory, teman-teman gue itu memutuskan untuk sesi foto terakhir. Gue pikir, oke lah... mumpung suasananya juga lagi bagus karena jalanan diterangi oleh lampu dan rumah-rumah yang cukup besar. Kita foto sampai jam 9 malam..
Setelah itu, langsung tidur.....badan rasanya udah mau rontok...
Ternyata jadi model, berpose, nyengir dan cemberut membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Pelajaran buat gue untuk lebih menghargai model foto gue :)
Labels: 5 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Cukup lama saya berhenti menulis di sini. Tidak tahu apa yang harus saya tulis. Rasanya, otak saya blank. Sampai saya pun mencoba mencari akar permasalahannya.

Jadi begini, belakangan ini saya merasa perubahan yang cukup besar dari diri saya...
Ada perubahan yang positif dan negatif. Namun yang membuat saya tidak nyaman adalah, perubahan negatif.

Salah satunya, saya jadi bisa meremehkan orang-yang-bermasalah-dengan-saya. Meremehkan dengan basis materi.

Ngatain si dia rumahnya sepetak doang tapi banyak lagak lah, menyelipkan kata kalau tas dia palsu lah.

Kalau dipikir, betapa tidak bijaknya pemikiran dan perkataan saya. Emosi memang suka membuat otak ini tidak berjalan dengan baik.

Mobil mahal, sepatu mahal, tas mahal, atau pun ukuran rumah seringkali menjadi alasan orang untuk menambah rasa percaya diri.

Saya sendiri sempat berpikir seperti itu.

Memang sih, fisik saya nggak seberapa. Saya itu kecil, pendek, item, hidup lagi!
Nggak ada cantik-cantiknya. Namun, secara finansial saya hidup di keluarga yang cukup...lah..., dan saya punya penghasilan sendiri untuk ditabung (mayan buat beli emas kawin).

Awalnya saya tidak sadar dengan seberapa pentingnya barang-barang yang saya pakai untuk beberapa perempuan shoppaholic, entah apa pemicunya, saya mulai merasa rasa percaya diri saya bertambah karena barang-barang tersebut.

Pada akhirnya, saya hanya seonggok daging yang menggunakan barang-barang tersebut sebagai tameng. Saya tidak lagi berkembang menjadi manusia yang lebih baik, saya cenderung menjadi sombong.

Betapa tidak puasnya saya bila orang melihat saya berdasarkan apa yang saya pakai, apa yang saya kenakan, apa isi dompet saya, dan bukan pribadi saya.

Saya berpikir lagi...
Masa iya, rasa percaya diri saya hanya sebatas logo branded suatu benda?
Amit-amit!
Kalau barang-barang itu tidak ada..
Berarti saya nggak lebih baik dari si pemakai tas Fendi palsu itu dong?
Berarti rasa percaya diri saya yang ada karena benda-benda itu juga bisa dibilang...tidak sepenuhnya nyata.

Itu bukan percaya diri...
Melainkan rasa takut.

Loh kok takut?
Ketika saya menggantungkan percaya diri saya pada suatu barang, di sana sebenarnya saya sendiri tidak percaya pada diri sendiri. Ada rasa ketakutan di sana, dan saya berusaha menutupinya.

Untuk memperbaiki diri, saya menyiapkan beberapa catatan untuk mengurangi rasa sombong dan meningkatkan percaya diri.

1. Meningkatkan kualitas diri. Mengembangkan potensi yang dimiliki. Ibarat pepatah, Value for Money, bukan Money for Value.
Percaya diri tidak selalu tentang penampilan, melainkan kepribadian.
Dengan adanya perbaikan kualitas diri, secara tidak langsung kamu meningkatkan kualitas hubungan kamu dengan orang lain.

2. Membiasakan diri untuk mengontrol tindakan, emosi, dan pikiran. Hal ini membuat kamu dapat berpikir jernih untuk mencapai suatu tujuan :)
(contoh: menahan diri untuk tidak belanja dan menabung, uang tabungan bisa dibelikan sesuatu yang lebih penting)

3. Rendah diri, tidak sombong, sebab di atas langit masih ada langit.

4. Bersyukur dengan apa yang dimiliki. Bersyukur dapat mengurangi rasa sombong (Setidaknya itu bekerja bagi saya).

5. Bersosisalisasi dengan banyak orang membuat kamu bisa melihat keunikan masing-masing orang. Mempelajari sifat baiknya, memaklumi sifat buruknya, menerima keunikan seseorang, atau belajar tidak meniru perbuatan yang kurang pantas dilakukan (contoh: morotin orang....bad bad bad)
a g n e s | b u l a t
*Give a top 10 list of the things that makes you happy:
1. Family
2. My one and only boyfriend.
3. Art & Design
4. MONEY !!
5. Food
6. Shopping
7. Photography
8. Cooking
9. Hang out with my friends
10. Mmmm.. Coffe? <3

*Give a top 5 list of trivia about yourself.
1. Trying to be the best of myself.
2. I love watching National Geographic & Animal Planet
3. I love shoes and bag
4. I heart books.
5. Im not a big fan of Cheatin on Boyfriend community.

*Link the blog of the person who awarded you.
Siska
a g n e s | b u l a t
Back to university Life ..

Kalau kejadian dalam universitas saya bisa ditabulasikan dalam format HOT and NOT. Saya akan memilih, HOT.

Salah satu daftar HOT saya adalah mengenai Clique.

Sebelumnya saya tidak berminat dengan yang namanya, clique (gank). Berteman dengan teman-teman yang merasa cocok satu sama lain itu baik, tapi ternyata pertemanan saya dengan beberapa manusia tersebut pun menjurus ke pembentukan clique.

Buruknya adalah, kadang kala terjadi gosip-menggosip kejelekan clique lain, dan seringkali timbul keekslusifan.

Karena tidak cocok dalam beberapa hal yang tidak bisa saya tolelir, maka saya dan beberapa teman memutuskan untuk out dari clique tersebut. Kami keluar berdasarkan kesadaran diri sendiri.

Oh ya, dalam clique tersebut ada seseorang yang saya highlight. Ia bernama, Novi (samaran).
Nggak nyangka bisa satu kampus dengan dia.

Kembali ke masa SMP ku di Jakarta.
Berawal dari komentar sampah yang Novi lontarkan kepada teman-temanku tentang pasangan mereka --merendahkan physical appereance pasangan teman-temanku dulu. Satu dari sekian pasangan yang ia rendahkan, ada pasangan temanku ada yang cacat. Guess what, ternyata pasangan Novi pun tidak lebih bagus dari teman-temanku--.

And the reason that she did it?
Arrogant?
Bad Mouth?
Funny?
Who knows ..
But, nobody have right to make fun of people like that.

Dilanjutkan dengan beberapa kelakuan Novi yang membuat saya dan teman-temanku gerah.
But, she paid the price at the end.
Paid the price for messin' around with me and my friends.

Kembali ke cerita kampus ..
Mungkin Novi berpikir ia memiliki cukup banyak teman di kampus, membuat ia tidak mengindahkan tata krama ketika berhadapan dengan orang lain Or just me?
Who cares?
I don't like people who have no manners.


Belum lagi salah satu anggota Clique, let's call her, Rere.
Secara tidak sengaja, saya sedikit bermasalah dengan Rere. Saya sudah membicarakan masalah tersebut, dan memutuskan untuk mengakhirinya saja.

Singkat kata, saya mengetahui kejelekan atau aibnya Rere, ia berulang kali menanyakan kepada saya .. apakah saya menceritakan kejelekannya kepada orang lain?
Oh dear, aku nggak sekurang kerjaan itu kali.
Saya cuma bilang tidak.

Tiba-tiba seorang Netral dari my ex-Clique menceritakan kalau Rere melebay-lebaykan (melebih-lebihkan) cerita tentang saya. Membuat beberapa orang di Clique tersebut membenci saya.

Mencari sekutu kah, Rere?

Whatever..
Ini dia nih kebiasaan orang Indonesia.
Kalau cerita, biasanya selalu ditambahi BUMBU yang membuatnya semakin SEDAAAAAAAPPPPPPPPPPP.

Mereka bilang mau berbuat macam-macam kalau saya bertingkah? Kalau teman-teman saya bertingkah?
Yeah, go ahead, I think it will never happen.
Mau macam-macam kok nunggu saya dulu.

Sigh.

Pathetic.
I don't have to explain what I've done. Not to them, not to this blog.
Soalnya terkadang orang akan berpikir, semakin saya menyangkal tuduhan tersebut, mereka akan menganggap saya panik, ketakutan, dan membela diri.

Lebih baik saya konsentrasi pada hal yang positif.
Seperti :
Belajar bisnis ..
Belajar mandiri ..
Belajar bikin kue ..
Etc, etc.

Frankly, I don't give a damn of what people say about me as long as I'm not of what they think..

Kalau ada yang bilang, "Yaa..sepertinya lo emang kayak gitu..."
Then, all I can say :
Maybe we need to spend time more often so that u could know me better.

Mungkin memang akan membutuhkan waktu untuk orang melihat siapa aku.
Membutuhkan pengorbanan juga...

But, I'll waste a lot of time and effort if Im trying to defend myself.
Labels: 3 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Ahh .. masa remaja, begitu banyak cerita konyol dan hal sepele untuk dipikirkan. Masa SMP, begitu bergejolak dan akan selalu terpatri di dalam hatiku..



Di SMP, gue berteman dengan beberapa cewek-cewek ajaib yang membuat gue bisa survive di SMP.

Dan sampai saat ini kita masih sering berhubungan, lewat telepon, sms, atau pergi belanja bareng. Kalo kata laki gue, kami, (atau gue doang?) adalah cewek boros Jakarte. Nggak kok say, kami nggak se-gila itu kalo belanja.



Cerita sedikit ya...
Hari itu, sepulang sekolah, cuaca begitu cerah dan sangat mendukung atmosfer nyaman gue dan teman-teman yang sedang asyik duduk di bawah pepohonan rindang. Lalu, satu persatu dari mereka dijemput. Hingga akhirnya tinggal gue dan Azu.

Gue & Azu : Kemana nih supir gue?

Oke, kita menunggu supir di trotar depan gereja. Tiba-tiba..

Tes tes tes ...
Hujan turun ... rintik-rintik ...
Yah, mana nggak bawa payung, lari ke sekolah kejauhan.

Gue dan Azu berteduh di sebuah tenda kosong tempat abang mie ayam jualan. Kebetulan si abang ga jualan, jadi cuma ada perabotan dan gerobaknya.

Gue : "Sue abis , hujan ..."

Azu cuma nyengir-nyengir.

Tapi, makin lama hujan semakin deras. Hampir setengah jam, dan BANJIR !!
BAH!
Untung gue ga kelelep!!
Gue ama Azu naik ke meja tempat makan yang ada di tenda.
Sialnya, air semakin meninggi.

Gue : "Kayaknya kita mendingan naik ke gerobak deh ... udah mau tenggelem ni meja."

Sebelum kita benar-benar kelelep...
Azu menyetujui Ide gila gue.

Kita naik ke gerobak.

Azu : "NO ! ITU APA YANG TERBANG-TERBANG!!"

Gue : "Apaan?" gue merasa nggak melihat apa-apa.

Azu : "NOOOO, KECOAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Azu histeris dan gue masih keheranan.

Gue : Masih gak paham, "Kenapa dengan kecoa, mereka nggak akan nyamperin kita kan?"

Azu udah seperti mau nangis, dia bilang sambil meringis, "Gue takut kecoa.....hiks"

Kecoa, si item, kecil, jelek, diinjek dan dibenyek-benyek juga tewas? Lo takut? Shock gue.

Oke, gue akuin, kecoa yang muncul mulai bertambah banyak seiring air coklat menjijikan yang naik semakin tinggi. Melihat Azu yang meringis....keringat dingin, sukur-sukur gak epilepsi, gue mulai ketakutan sendiri.

Azu menawarkan untuk menerjang banjir dan berteduh di rumah makan di sebrang jalan.
Usul bagus Azu. Tapi bagaimana caranya? Kita berperahu dengan gerobak gitu?

Azu : "Kita....... terjang banjirnya....dengan badan..."

uwowowowowow ... wonderwoman! Mantep ide lo! Tapi airnya kan kotor...Jiji.

Gue : "Yakin loe? Itu air kotor loh ... ada kecoa lagi berenang juga..." kata gue sotoy.

Raut wajah Azu berubah seketika membayangkan menerjang banjir bersama kecoak-kecoak.

Azu : "Di sana ada sate enak. Mahal sih, tapi pasti puas!"

Gue membayangkan daging sate ...
Begitu banyak ..
Hangat ...
Bumbu kacangnya .. sluuurppp ..

Vaiola~
Gue gak pake lama,

KEMONN DEHH !! HAJAR BANJIRNYA!!

Emang kalau soal perut, mengalahkan segalanya.

Ternyata menerjang banjir nggak semudah itu. Terutama dengan badan mini gue, kalau Azu mah 2x lipet badan gue, nggak gampang keseret arus, lah gue? kalo nggak di gandeng, udah keseret arus..masuk ke got...mati kali gue.
Hutang budiku padamu.

Nggak lama kemudian, kita sampai di rumah makan Sate.
Kita berdua udah kayak gembel, lusuh, bau, arghh ..yang penting pesen makanan dah!
Menerjang banjir membutuhkan asupan enerji yang banyak.

Sungguh, sekali seumur hidup aja gue ngalamin hal seperti ini...
Labels: 4 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Who Iam, Elementary School 20xx

Sebelum menginjak kelas 4 SD, gue masuk dalam golongan murid pasif, duduk di pojokan kelas sampai berjamur, irit ngomong, rambut nggak pernah gue sisir. ANTI-SOSIAL kata orang-orang di sekitar gue. Amin. Terima kasih, kawan..
Gue inget tuh, waktu kelas 2 SD, teman sebangku gue adalah seorang cowok berkulit putih, jago basket, imut-imut juga.



Itu yang gue pikirkan, sampai seminggu berlalu....gue duduk di sebelah dia dan....
gue jadi korban KEKERASAN dia! CUBITAN MAUT! Melar melar deh badan gue ditarikin ke sana kemari.
Setiap kali duduk sama itu cowok, bawaanya gue udah pengen nerkam, tapi nasib ternyata berkata lain ... doi menyuap gue dengan makanan super enaknya yang dapat meredakan emosi gue.....aihh...

Beranjak ke kelas 6, gue yang semula masuk kategori anti-sosial sudah bisa bergaul! berkomunikasi! cerewet! eksis!
Gue jadi ketua Gank. Petuah guru untuk tidak membuat Gank ternyata gak gue indahkan.

Hidup gue bersama anggota Gank gue cukup tenang ...

Suatu hari, anggota Gank gue cerita kalau mereka ditelepon oleh penelepon gelap. Mereka sangat terganggu oleh si penelepon yang nggak diketahui jati dirinya. Mereka cuma bisa bilang, yang nelepon itu cewek ...

Gue sempet mikir, ah masak iya...lesbi?

Uwooooowwww jangan ampe gue kena!

Kemudian di siang bolong, saat gue lagi asik main komputer di rumah sambil ngadem pake AC, tiba-tiba asisten nyokap gue memberikan telepon ke gue. Kebetulan teleponnya wireless, bisa dibawa kemanapun yang gue mau.

Asisten : "Mbak ada telepon"
Gue : " Siapa?"

Asisten : "Gak tahu."

Yeeee .. bukannya ditanya doloe ..

Telepon : "Halo, Agnes ya? Ini Juanda."

Gue : "Hah? Juanda? Lo kan si Kucuy...anak kelas gue kan."


Juanda dari Hongkong!
Gue hafal suara lo kali, cuy.

Telepon : *agak salting* "Eh, Ah..siapa Kucuy? Gue Juanda..."

Gue memutar bola mata, mendadak teringat akan cerita anggota Gank Gue. Misteri Penelpon Gelap. Apakah sekarang giliran gue? WOOOHHH..SERU NIH. Coba tes ah, pikir gue iseng.

Gue : "OHH JUANDAAAA, TEMEN SEKOMPLEK GUE YANG PINDAH KE AMRIK! DAH BALIK INDO LU?"

Telepon : *Terdiam* "IYAAAA .. KAMU MASIH INGET AKUUU?"

...
Geblek emang, gue nggak punya temen namanya Juanda kaliiiiiii ...

Jadilah gue gantian ngerjain dia. Bagaimana caranya, ada lah itu..

Setelah capek ngerjain, dan merasa cukup menghabiskan pulsa dia untuk menelepon gue... gue pun bilang :

Gue : "Hehehe..duh, sebaiknya kita akhirin aja sandiwara ini ..."

Tengil abis gaya gue..
Hehehehe....

Gue : "Lo Kucuy kan, terus si X, Y juga ada di sana kan, udah deh..nggak mutu lo ngerjain gue, ga asyik...."

Tut..tut...tut...
Telepon ditutup.
WHAHAHAHAHAHA. Kucuuuuyy kucuuuyyy...kelakuan kucing garoooongg.. tapi gada dia, masa SD gue ga seruu...

Besoknya Gank kucuy minta maaf sama Gank gue.
Setelah itu kita nggak pernah ribut.

Tapi, sejak saat itu, gue nggak mau lagi ngeGank...
Menurut gue, gak sehat pergaulannya.
Labels: 2 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Untuk Alief ...
Yang bertanya, apa itu cinta sejati,
here's what i think,
Cinta sejati adalah dimana lo udah merasakan pasang & surut suatu hubungan, mengalami kejelekan-kejelekan dia... dan lo masih memilih untuk tetap bersama si partner.

Bisa dikatakan cinta sejati kalau lo udah ngerasain semua kebiasaan buruk dia..
lo udah ngerasain sakitnya dibohongin, dikecewain, atau bahkan di khianatin..tapi lo memutuskan untuk memaklumi semua kejelekan dia.

cinta sejati dimana lo udah cape menghadapi orang tersebut, dan saat lo bisa pergi ninggalin dia...lo memutuskan untuk melangkah satu langkah lagi... lagi ..dan lagi..

Satu lagi, ikatan batin.
Gue masih belum bisa jawab pertanyaan ini.
a g n e s | b u l a t




Model : Billy Pambudi & Moko Fransiskus
a g n e s | b u l a t
I've been so bussy lately....*sigh. Anyway, iseng post hasil foto-foto bulan Desember kemarin.

Model : Cha cha
Lokasi : Taman Menteng