a g n e s | b u l a t
Back to university Life ..

Kalau kejadian dalam universitas saya bisa ditabulasikan dalam format HOT and NOT. Saya akan memilih, HOT.

Salah satu daftar HOT saya adalah mengenai Clique.

Sebelumnya saya tidak berminat dengan yang namanya, clique (gank). Berteman dengan teman-teman yang merasa cocok satu sama lain itu baik, tapi ternyata pertemanan saya dengan beberapa manusia tersebut pun menjurus ke pembentukan clique.

Buruknya adalah, kadang kala terjadi gosip-menggosip kejelekan clique lain, dan seringkali timbul keekslusifan.

Karena tidak cocok dalam beberapa hal yang tidak bisa saya tolelir, maka saya dan beberapa teman memutuskan untuk out dari clique tersebut. Kami keluar berdasarkan kesadaran diri sendiri.

Oh ya, dalam clique tersebut ada seseorang yang saya highlight. Ia bernama, Novi (samaran).
Nggak nyangka bisa satu kampus dengan dia.

Kembali ke masa SMP ku di Jakarta.
Berawal dari komentar sampah yang Novi lontarkan kepada teman-temanku tentang pasangan mereka --merendahkan physical appereance pasangan teman-temanku dulu. Satu dari sekian pasangan yang ia rendahkan, ada pasangan temanku ada yang cacat. Guess what, ternyata pasangan Novi pun tidak lebih bagus dari teman-temanku--.

And the reason that she did it?
Arrogant?
Bad Mouth?
Funny?
Who knows ..
But, nobody have right to make fun of people like that.

Dilanjutkan dengan beberapa kelakuan Novi yang membuat saya dan teman-temanku gerah.
But, she paid the price at the end.
Paid the price for messin' around with me and my friends.

Kembali ke cerita kampus ..
Mungkin Novi berpikir ia memiliki cukup banyak teman di kampus, membuat ia tidak mengindahkan tata krama ketika berhadapan dengan orang lain Or just me?
Who cares?
I don't like people who have no manners.


Belum lagi salah satu anggota Clique, let's call her, Rere.
Secara tidak sengaja, saya sedikit bermasalah dengan Rere. Saya sudah membicarakan masalah tersebut, dan memutuskan untuk mengakhirinya saja.

Singkat kata, saya mengetahui kejelekan atau aibnya Rere, ia berulang kali menanyakan kepada saya .. apakah saya menceritakan kejelekannya kepada orang lain?
Oh dear, aku nggak sekurang kerjaan itu kali.
Saya cuma bilang tidak.

Tiba-tiba seorang Netral dari my ex-Clique menceritakan kalau Rere melebay-lebaykan (melebih-lebihkan) cerita tentang saya. Membuat beberapa orang di Clique tersebut membenci saya.

Mencari sekutu kah, Rere?

Whatever..
Ini dia nih kebiasaan orang Indonesia.
Kalau cerita, biasanya selalu ditambahi BUMBU yang membuatnya semakin SEDAAAAAAAPPPPPPPPPPP.

Mereka bilang mau berbuat macam-macam kalau saya bertingkah? Kalau teman-teman saya bertingkah?
Yeah, go ahead, I think it will never happen.
Mau macam-macam kok nunggu saya dulu.

Sigh.

Pathetic.
I don't have to explain what I've done. Not to them, not to this blog.
Soalnya terkadang orang akan berpikir, semakin saya menyangkal tuduhan tersebut, mereka akan menganggap saya panik, ketakutan, dan membela diri.

Lebih baik saya konsentrasi pada hal yang positif.
Seperti :
Belajar bisnis ..
Belajar mandiri ..
Belajar bikin kue ..
Etc, etc.

Frankly, I don't give a damn of what people say about me as long as I'm not of what they think..

Kalau ada yang bilang, "Yaa..sepertinya lo emang kayak gitu..."
Then, all I can say :
Maybe we need to spend time more often so that u could know me better.

Mungkin memang akan membutuhkan waktu untuk orang melihat siapa aku.
Membutuhkan pengorbanan juga...

But, I'll waste a lot of time and effort if Im trying to defend myself.
Labels: 3 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Ahh .. masa remaja, begitu banyak cerita konyol dan hal sepele untuk dipikirkan. Masa SMP, begitu bergejolak dan akan selalu terpatri di dalam hatiku..



Di SMP, gue berteman dengan beberapa cewek-cewek ajaib yang membuat gue bisa survive di SMP.

Dan sampai saat ini kita masih sering berhubungan, lewat telepon, sms, atau pergi belanja bareng. Kalo kata laki gue, kami, (atau gue doang?) adalah cewek boros Jakarte. Nggak kok say, kami nggak se-gila itu kalo belanja.



Cerita sedikit ya...
Hari itu, sepulang sekolah, cuaca begitu cerah dan sangat mendukung atmosfer nyaman gue dan teman-teman yang sedang asyik duduk di bawah pepohonan rindang. Lalu, satu persatu dari mereka dijemput. Hingga akhirnya tinggal gue dan Azu.

Gue & Azu : Kemana nih supir gue?

Oke, kita menunggu supir di trotar depan gereja. Tiba-tiba..

Tes tes tes ...
Hujan turun ... rintik-rintik ...
Yah, mana nggak bawa payung, lari ke sekolah kejauhan.

Gue dan Azu berteduh di sebuah tenda kosong tempat abang mie ayam jualan. Kebetulan si abang ga jualan, jadi cuma ada perabotan dan gerobaknya.

Gue : "Sue abis , hujan ..."

Azu cuma nyengir-nyengir.

Tapi, makin lama hujan semakin deras. Hampir setengah jam, dan BANJIR !!
BAH!
Untung gue ga kelelep!!
Gue ama Azu naik ke meja tempat makan yang ada di tenda.
Sialnya, air semakin meninggi.

Gue : "Kayaknya kita mendingan naik ke gerobak deh ... udah mau tenggelem ni meja."

Sebelum kita benar-benar kelelep...
Azu menyetujui Ide gila gue.

Kita naik ke gerobak.

Azu : "NO ! ITU APA YANG TERBANG-TERBANG!!"

Gue : "Apaan?" gue merasa nggak melihat apa-apa.

Azu : "NOOOO, KECOAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Azu histeris dan gue masih keheranan.

Gue : Masih gak paham, "Kenapa dengan kecoa, mereka nggak akan nyamperin kita kan?"

Azu udah seperti mau nangis, dia bilang sambil meringis, "Gue takut kecoa.....hiks"

Kecoa, si item, kecil, jelek, diinjek dan dibenyek-benyek juga tewas? Lo takut? Shock gue.

Oke, gue akuin, kecoa yang muncul mulai bertambah banyak seiring air coklat menjijikan yang naik semakin tinggi. Melihat Azu yang meringis....keringat dingin, sukur-sukur gak epilepsi, gue mulai ketakutan sendiri.

Azu menawarkan untuk menerjang banjir dan berteduh di rumah makan di sebrang jalan.
Usul bagus Azu. Tapi bagaimana caranya? Kita berperahu dengan gerobak gitu?

Azu : "Kita....... terjang banjirnya....dengan badan..."

uwowowowowow ... wonderwoman! Mantep ide lo! Tapi airnya kan kotor...Jiji.

Gue : "Yakin loe? Itu air kotor loh ... ada kecoa lagi berenang juga..." kata gue sotoy.

Raut wajah Azu berubah seketika membayangkan menerjang banjir bersama kecoak-kecoak.

Azu : "Di sana ada sate enak. Mahal sih, tapi pasti puas!"

Gue membayangkan daging sate ...
Begitu banyak ..
Hangat ...
Bumbu kacangnya .. sluuurppp ..

Vaiola~
Gue gak pake lama,

KEMONN DEHH !! HAJAR BANJIRNYA!!

Emang kalau soal perut, mengalahkan segalanya.

Ternyata menerjang banjir nggak semudah itu. Terutama dengan badan mini gue, kalau Azu mah 2x lipet badan gue, nggak gampang keseret arus, lah gue? kalo nggak di gandeng, udah keseret arus..masuk ke got...mati kali gue.
Hutang budiku padamu.

Nggak lama kemudian, kita sampai di rumah makan Sate.
Kita berdua udah kayak gembel, lusuh, bau, arghh ..yang penting pesen makanan dah!
Menerjang banjir membutuhkan asupan enerji yang banyak.

Sungguh, sekali seumur hidup aja gue ngalamin hal seperti ini...
Labels: 4 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Who Iam, Elementary School 20xx

Sebelum menginjak kelas 4 SD, gue masuk dalam golongan murid pasif, duduk di pojokan kelas sampai berjamur, irit ngomong, rambut nggak pernah gue sisir. ANTI-SOSIAL kata orang-orang di sekitar gue. Amin. Terima kasih, kawan..
Gue inget tuh, waktu kelas 2 SD, teman sebangku gue adalah seorang cowok berkulit putih, jago basket, imut-imut juga.



Itu yang gue pikirkan, sampai seminggu berlalu....gue duduk di sebelah dia dan....
gue jadi korban KEKERASAN dia! CUBITAN MAUT! Melar melar deh badan gue ditarikin ke sana kemari.
Setiap kali duduk sama itu cowok, bawaanya gue udah pengen nerkam, tapi nasib ternyata berkata lain ... doi menyuap gue dengan makanan super enaknya yang dapat meredakan emosi gue.....aihh...

Beranjak ke kelas 6, gue yang semula masuk kategori anti-sosial sudah bisa bergaul! berkomunikasi! cerewet! eksis!
Gue jadi ketua Gank. Petuah guru untuk tidak membuat Gank ternyata gak gue indahkan.

Hidup gue bersama anggota Gank gue cukup tenang ...

Suatu hari, anggota Gank gue cerita kalau mereka ditelepon oleh penelepon gelap. Mereka sangat terganggu oleh si penelepon yang nggak diketahui jati dirinya. Mereka cuma bisa bilang, yang nelepon itu cewek ...

Gue sempet mikir, ah masak iya...lesbi?

Uwooooowwww jangan ampe gue kena!

Kemudian di siang bolong, saat gue lagi asik main komputer di rumah sambil ngadem pake AC, tiba-tiba asisten nyokap gue memberikan telepon ke gue. Kebetulan teleponnya wireless, bisa dibawa kemanapun yang gue mau.

Asisten : "Mbak ada telepon"
Gue : " Siapa?"

Asisten : "Gak tahu."

Yeeee .. bukannya ditanya doloe ..

Telepon : "Halo, Agnes ya? Ini Juanda."

Gue : "Hah? Juanda? Lo kan si Kucuy...anak kelas gue kan."


Juanda dari Hongkong!
Gue hafal suara lo kali, cuy.

Telepon : *agak salting* "Eh, Ah..siapa Kucuy? Gue Juanda..."

Gue memutar bola mata, mendadak teringat akan cerita anggota Gank Gue. Misteri Penelpon Gelap. Apakah sekarang giliran gue? WOOOHHH..SERU NIH. Coba tes ah, pikir gue iseng.

Gue : "OHH JUANDAAAA, TEMEN SEKOMPLEK GUE YANG PINDAH KE AMRIK! DAH BALIK INDO LU?"

Telepon : *Terdiam* "IYAAAA .. KAMU MASIH INGET AKUUU?"

...
Geblek emang, gue nggak punya temen namanya Juanda kaliiiiiii ...

Jadilah gue gantian ngerjain dia. Bagaimana caranya, ada lah itu..

Setelah capek ngerjain, dan merasa cukup menghabiskan pulsa dia untuk menelepon gue... gue pun bilang :

Gue : "Hehehe..duh, sebaiknya kita akhirin aja sandiwara ini ..."

Tengil abis gaya gue..
Hehehehe....

Gue : "Lo Kucuy kan, terus si X, Y juga ada di sana kan, udah deh..nggak mutu lo ngerjain gue, ga asyik...."

Tut..tut...tut...
Telepon ditutup.
WHAHAHAHAHAHA. Kucuuuuyy kucuuuyyy...kelakuan kucing garoooongg.. tapi gada dia, masa SD gue ga seruu...

Besoknya Gank kucuy minta maaf sama Gank gue.
Setelah itu kita nggak pernah ribut.

Tapi, sejak saat itu, gue nggak mau lagi ngeGank...
Menurut gue, gak sehat pergaulannya.
Labels: 2 comments | edit post
a g n e s | b u l a t
Untuk Alief ...
Yang bertanya, apa itu cinta sejati,
here's what i think,
Cinta sejati adalah dimana lo udah merasakan pasang & surut suatu hubungan, mengalami kejelekan-kejelekan dia... dan lo masih memilih untuk tetap bersama si partner.

Bisa dikatakan cinta sejati kalau lo udah ngerasain semua kebiasaan buruk dia..
lo udah ngerasain sakitnya dibohongin, dikecewain, atau bahkan di khianatin..tapi lo memutuskan untuk memaklumi semua kejelekan dia.

cinta sejati dimana lo udah cape menghadapi orang tersebut, dan saat lo bisa pergi ninggalin dia...lo memutuskan untuk melangkah satu langkah lagi... lagi ..dan lagi..

Satu lagi, ikatan batin.
Gue masih belum bisa jawab pertanyaan ini.
a g n e s | b u l a t




Model : Billy Pambudi & Moko Fransiskus